KALTIMKATASATU – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bontang melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Hernawati, mengatakan gelaran sekolah lansia merupakan program yang diinisiasi bersama Wali Kota Bontang, Basri Rase.
Hal itu disampaikan Hernawati saat ditemui pada pertemuan ke-6 Sekolah Lansia Werda Lestari di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kecamatan Bontang Utara, Jumat (6/9/2024).
“Ini pertama kali adalah canangan kita dengan Wali Kota Basri Rase. Pak wali kota itu pengen kami ini juga membuat sekolah lansia. Waktu itu pada saat kami berkoordinasi di BKKBN Pusat,” ungkapnya.
Hernawati mengatakan gelaran sekolah lansia tidak menutup kemungkinan dilaksanakan oleh pihak swasta.
“Dan ini tidak menutup kemungkinan dari swasta bisa melaksanakan. Karena kalau mau menunggu lansia selesai masa sekolahnya, lama menunggunya,” tuturnya.
Kemudian, setelah melaksanakan 12 kali pertemuan pertama, rencananya para lansia akan mengikuti sekolah lanjutan.
“Nanti ada lagi S2, S3, dengan materi tidak jauh berbeda, tetapi lebih mengkerucut. Sekarang kan secara luas, misalnya dia asam urat, tapi nanti asam urat itu misalnya yang tidak boleh dan sebagainya apa apa saja. Jadi dia lebih mengetahui kondisinya masing-masing,” terangnya.
Herna mengatakan pihaknya sudah pernah melakukan sosialiasi baik untuk tingkat kecamatan maupun tingkat kelurahan.
“Dan mereka sudah tahu ada kegiatan seperti ini dan lambat laun nanti kami akan melepas,” ujarnya.
Pencanangan sekolah lansia ini sejatinya menyasar masyarakat ditingkat kelurahan agar mempermudah pihak penyelenggara dalam merangkul dan mengawasi lansia. Namun karna waktu yang mengharuskan sekolah lansia segera di laksanakan, maka Dinas P3AKB terlebih dahulu merangkul masyarakat ditingkat kecamatan untuk mempermudah penggalangan lansia.
“Tidak ada sebenarnya kecamatan, tapi karena kemarin itu waktunya mepet, akhirnya kami merangkul, untuk kecamatan. Selanjutnya nanti mereka bentuk lagi di kelurahan,” ujarnya.
Kedepan, program sekolah untuk lansia diharapkan bakal dilanjutkan langsung oleh pihak kecamatan dan kelurahan terkait secara mandiri.
“Jadi kami sebagai konsultasi saja, bukan kami terus-terusan, tapi bagaimana kelurahan itu membentuk sendiri warganya. Nanti anggaran dari kelurahan, untuk sementara ini kan masih kami yang menopang,” jelasnya.
Adapun tujuan digelarnya hal tersebut untuk mendukung para lansia agar menjadi produktif di usia-usia yang tidak muda lagi. Baik sebagai wadah pemahaman maupun ruang sosialisasi.
“Kita berharap lansia ini bisa menjaga kesehatannya sendiri. Artinya menjadi lansia tangguh. Lansia tangguh itu ya bisa menjaga kesehatannya sendiri,” tutupnya. (Adv)