KATASATUKALTIM — Tidak lama lagi Ibu Kota Negara (IKN) bakal menyerap orang-orang dengan kemampuan skill mumpuni di berbagai bidang, tidak kecuali dalam sektor pariwisata.
Atas kondisi itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Agiel Suwarno menyampaikan beberapa tanggapannya agar warga lokal meningkatkan keterampilannya di banyak bidang.
Apalagi, kata Agiel, IKN dibangun dengan menggunakan konsep “kembali ke lingkungan”, dan itu membutuhkan tenaga kerja yang peka terhadap prinsip-prinsip ekologi.
“IKN itu kan nanti bukan saja dari sisi estetika. Mungkin banyak faktor lain yang memang dibutuhkan tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Karena kalau saya melihat, IKN itu kan konsepnya Back to Nature tu. Jadi pengelolaan lingkungannya butuh keahlian,” papar Agiel.
“Menurut saya, memang harus ada adik-adik kita yang di daerah nih, yang mungkin saja di bidang-bidang itu belum muncul ya. Tapi minimal 5 sampai 6 tahun ke depan itu saya pikir memang dibutuhkan,” sambungnya.
Bagi Agiel, apa yang paling rumit adalah menjaga pembangunan. “Karena yang paling susah dari melaksanakan semua itu adalah menjaga pembangunannya. Itu yang paling berat. Nah itu dibutuhkan tenaga-tenaga yang menurut saya skillnya juga harus mumpuni tuh,” katanya.
Dia juga membeberkan biaya peningkatan skill bagi pemuda di Benua Etam. “Kaltim ini kan menyediakan begitu banyak beasiswa, setiap tahun itu kurang lebih 50 sampai 60 ribu kuota yang digunakan untuk anak-anak kita yang menempuh pendidikan. Bahkan perkuliahan dari s1 sampai s2. Nah menurut saya peluang ini harus diambil untuk adik-adik kita,” bebernya.
Dirinya juga berkali-kali menyampaikan hal tersebut saat berkunjung di wilayah dapilnya. “Jadi, saya beberapa kali keluar daerah, saya sampaikan bahwa ini peluangnya ada untuk anak-anak kita dapat beasiswa di semua bidang ya, apakah itu bidang pendidikan, tapi yang tentunya mereka punya tanggung jawab untuk berprestasi,” imbuh Agiel.
“Jadi peluang beasiswa itu memang harus diambil, dan itu memang prioritasnya untuk anak-anak kita di Kaltim. Silahkan saja nanti disesuaikan dengan bidangnya. Supaya dibutuhkan di IKN dan itu nyambung gitu,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi terkait Balai Latihan Kerja (BLK), Agiel bilang sudah berjalan namun masih terbatas. “Kalau yang sudah berjalan tu di Balai Latihan Kerja. Tapi itu sangat-sangat terbatas ya. Artinya, kebutuhan masih perlu di tingkatkan. Kami mendorong aja,” tukasnya.
“Karena begini, setiap tahun itu kita hitung-hitung APBD kita yang 20 T ini untuk pendidikan saja kita siapkan angka kurang lebih 4 Triliun, yang sesuai dengan amanat UU pendidikan nasional kan. Dalam rangka konteks beasiswa dan pendidikan keahlian, biaya untuk peningkatan SDM ada di dalam empat triliun itu. Menurut saya ini angka yang cukup luar biasa, tinggal silahkan dimanfaatkan,” pungkasnya. (Adv)