Diskusi Menyangkut Data Stunting dan Format Tampilan pada Aplikasi Senada

Diskusi Menyangkut Data Stunting dan Format Tampilan pada Aplikasi Senada (foto:diskominfokaltim)
Diskusi Menyangkut Data Stunting dan Format Tampilan pada Aplikasi Senada (foto:diskominfokaltim)

KATASATUKALTIM — Dalam upaya penanggulangan dan penurunan angka stunting, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus memperbaharui data-data di kabupaten/kota guna mengetahui persentase stunting.

Data-data yang telah dihimpun itu kemudian diolah secara tertata dan terstruktur oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim melalui aplikasi Sentral Analitik Data atau Senada.

Bacaan Lainnya

Fery, selaku Pranata Komputer Ahli Muda Diskominfo Kaltim mengatakan bahwa sebagai tahap awal, Dinkes sengaja diundang untuk membahas data-data terkait stunting ini.

Kemudian bersama-sama memutuskan format tampilan penyajian data di aplikasi Senada. Nantinya, seluruh Perangkat Daerah (PD) juga diundang untuk melakukan pembaruan data-data terkait.

“Sesuai arahan Bu Sekda yang menginginkan data-data mengenai stunting dipercepat agar bisa terus fokus untuk penurunan angka stunting di Kaltim. Penekanan angka stunting ini memang harus bisa mencapai dibawah 14 persen,” ucap Fery, disadur dari laman diskominfoprov.kaltim, Jumat (8/9).

Menurut Fery, meskipun data-data itu belum dibuka kepada publik, dan sementara hanya untuk pimpinan dalam mengambil keputusan, namun data-data itu menjadi acuan agar solusi hingga evaluasi bisa dilakukan dalam upaya penurunan angka stunting.

“Data yang dihimpun oleh Dinkes dari Posyandu, Puskesmas dan titik-titik lain di Kab/Kota se-Kaltim kita olah yang ada, agar memudahkan dalam pemetaan atau pembagian kategori, kemudian kita bisa lihat kekurangan dan solusi apa yang bisa dilakukan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Analis Gizi Dinkes Kaltim, Uzah Maria Ulfah mengungkapkan saat ini mereka berusaha memperbaiki keadaan dan meningkatkan gizi pada anak-anak.

Dinkes Kaltim sedang fokus terhadap program pencegahan stunting dengan mengoptimalkan status gizi pada anak, bukan hanya menekan tingginya angka stunting di Kaltim.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), ditemukan adanya korelasi signifikan antara masalah gizi anak khususnya masalah underweight yang berhubungan dengan peningkatan kasus stunting.

“Dengan data-data yang kami akomodir dari Kab/Kota kemudian diolah oleh Diskominfo dalam aplikasi Senada semoga bisa membantu pencegahan dan penurunan stunting di Kaltim,” tandas Uzah.

“Karena, dengan melihat data, kita bisa tahu apa yang kurang dan harus kita antisipasi kedepannya,” imbuh Uzah. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *