KATASATUKALTIM — Pemilihan umum (Pemilu) bakal berlangsung beberapa bulan lagi. Masing-masing partai pun tengah mendeklarasikan pilihannya. Dalam kondisi ini, ketentraman harus dijaga.
Demikianlah yang ditekankan Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ismail. Dia menyatakan agar penyelenggara dan pengawas Pemilu benar-benar harus berupaya jalankan demokrasi dengan maksimal.
Menurut dia, akan sulit menciptakan hasil kualitas Pemilu bila penyelenggaraan dan pengawasannya sederhana. Tak hanya itu, dirinya pula menitip pesan ke segenap pihak untuk menjaga stabilitas sosial di masa Pemilu mendatang.
“Terkhusus pihak penyelenggara, termasuk Bawaslu dan semua pihak untuk turut mengawasi jalannya pemilu. Harus ada keseriusan dan kesungguhan agar masyarakat hidup dalam proses pendidikan politik yang baik,” kata Ismail, Kamis (02/11/2023).
Lebih jauh, Ismail merespons dampak politik uang yang sampai saat ini bahkan dianggap biasa dan tidak melanggar peraturan sedikitpun.
“Jangan sampai politik uang ke depannya merajalela di tengah-tengah masyarakat. Seakan-akan politik uang itu tidak terlarang. Saya berharap semua pihak untuk benar-benar memperhatikan ini,” tegas Ismail.
Ditambahkannya, setiap orang memiliki kepentingan dalam politik, namun menurut Ismail, seluruh elemen masyarakat harus tetap menjaga kondis yang harmonis.
“Ya kita berharap berjalan dengan baik dan kondusif, walaupun kita semua memiliki kepentingan, namun kewajiban kita adalah menjaga ketenteraman,” tandas Ismail.
“Yang tidak kalah penting bagaimana hasil pemilu itu lebih berkualitas. Tentu proses pemilunya harus dikawal, terutama potensi pelanggaran pemilu, yaitu politik uang,” sambungnya.
Lebih jauh dia menegaskan, sebaiknya masyarakat hilangkan harapan untuk hasil pemilu berkualitas jika demokrasi tidak diperjuangkan bersama-sama.
“Kuncinya, harus ada kualitas pemilu yang bagus, karna kita menginginkan hasil pemilu yang baik. Semua pihak ambil bagian di situ,” pesannya.
“Pemilu ini kan semua punya hak dan punya nilai yang sama. Pemilu kita kan one man one vote (satu orang satu suara), berarti kita semua punya tanggung jawab untuk menciptakan kondisi aman,” pungkas Ismail. (ADV)