KATASATUKALTIM — Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu wilayah dengan laut dan daratan yang luas, hal ini tentu saja memberikan potensi sumber daya alam yang melimpah ruah.
Dengan garis pantai yang menjulang panjang mencapai 1.185 km, sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu potensi yang dapat menumbuhkan perekonomian di Benua Etam itu.
Namun sayangnya, pemerintah belum memberi dukungan secara serius dalam pengembangan sektor perikanan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Agiel Suwarno.
Agiel menyebut, Berau merupakan salah satu daerah di Kaltim yang memiliki potensi perikanan yang bagus, namun belum mendapatkan perhatian mendalam dari pemerintah.
“Perikanan ini perlu dikembangakan, karena kita punya potensi yang luas, punya jalur pantai yang panjang, namun sayangnya sektor ini belum diperhatikan serius,” ungkap Agiel kepada Katasatukaltim, Senin (20/11/2023)
“Saya kemarin keliling ke dapil, ke Berau, di sana sebenarnya ada juga pengusaha-pengusaha kita yang memiliki pangsa pasar luas gitu, misalnya pengepul-pengepul udang lobster, tapi ternyata mereka belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk usahanya”, sambungnya.
Kabarnya lobster di Kaltim menjadi salah satu komoditas andalan para nelayan, namun karena kurangnya sokongan dari pemerintah membuat sektor itu belum bisa berkembang sesuai potensinya.
“Nah menurut saya yang seperti itu adalah potensi, dan mereka itu perlu dibantu dan disokong agar pangsa-pangsa mereka lebih besar lagi,” kata Agiel.
Legislator Partai PDIP itu membeberkan terkait Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kaltim belum ada yang menembus skala luas hingga ke luar negeri.
“Kaltim ini kalau kita bicara pengembangan ekonomi, sebenarnya masih belum ada yang yang punya skala luas. Khususnya UMKM kita itu ya belum ada, UMKM kita ini masih berkembang di skla lokal,” bebernya.
Kata Agiel, pemerintah mesti andil banyak dalam hal ini, seperti mengatahui faktor yang menghambat perkembangan sektor perikanan.
“Misalnya terhambat di permodalan kah, atau di teknologi kah. Terus kalau memang itu yang dibutuhkan ya pemerintah harus bantu mereka,” terangnya.
Selain sokongan modal, Agiel juga berharap pemerintah membantu pelaku UMKM bidang perikanan itu dengan fasilitas teknologi yang mumpuni.
“Seperti teknologi yang membantu kelangsungan hidup biota air dalam pengiriman sehingga mereka sampai di tangan konsumen dalam kondisi yang masih hidup,” tutupnya. (caca/adv/dprd)