Selain Soroti Wadah Belajar di Maratua, Sutomo Jabir juga Tanyakan SMAN 2 Sandaran

Kunjungan Sutomo Jabir ke SMAN 9 Berau di Maratua (sumber: Katasatukaltim)
Kunjungan Sutomo Jabir ke SMAN 9 Berau di Maratua (sumber: Katasatukaltim)

KALTIMKATASATU — Usai menemukan beberapa sekolah yang perlu diperhatikan secara prioritas, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Sutomo Jabir mengungkap urgensi pembenahan fasilitas pendidikan.

Menurutnya, pendidikan merupakan usaha dasar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Bacaan Lainnya

Dirinya menyebut, jika sarana dan prasarana belum memadai, tentu saja akan sangat berdampak dan mengganggu proses belajar siswa.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu mendesak agar sekolah yang membutuhkan pembenahan di setiap wilayah Kaltim sesegera mungkin mesti ditindaki.

Guna pembenahan dan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang, politisi PKB itu juga menyampaikan kepada Disdikbud Kaltim bahwa secepatnya harus melakukan evaluasi. “Ya karena mereka diberi 20 persen anggaran untuk ini kan,” ujarnya.

Ia mencontohkan beberapa sekolah temuan hasil surveri dirinya ke Maratua. Sekolah yang ditemukannya itu berada dalam kondisi yang memprihatinkan, ditambah lagi persoalan lahannya yang tak kunjung usai.

“Terakhir itu saya ke Maratua. Maratua waktu itu, waktu saya datang memprihatinkan juga. Malah ditambah RKB-nya dari badan bencana nasional tuh,” cecar dia.

Dirinya mengatakan usai melakukan survei pada lokasi tersebut, politisi muda itu pun segera berkoordinasi dengan dinas terkait, dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.

Pertemuan dirinya dengan Disdikbud setempat menuai rencana pembangunan di tahun 2024 mendatang.

“Saya langsung koordinasi dengan Dinas Pendidikan, ternyata waktu itu masih persoalan lahan, dan Alhamdulillah mungkin tahun depan kita akan dorong anggaran 50 Miliar untuk SMAN 9 (Berau), Maratua,” beber Sutomo Jabir saat dihubungi via Whatsapp, Senin (23/10/23).

Selain di Berau, Sutomo juga menemukan sekolah di wilayah Kutim kondisinya turut memprihatinkan, yaitu sekolah Menengah Atas (SMAN) 2 Sandaran, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang sampai saat ini belum memiliki ruang belajar yang memadai.

“Coba lihat misalnya di SMA 2 Sandaran. Belum ada WC nya, RKB-nya cuma 3,” pungkas Sutomo Jabir. (Adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *