KATASATUKALTIM — Hari Guru merupakan hari yang menunjukkan penghargaan terhadap guru. Peringatan ini dilakukan beberapa negara dengan tanggal yang berbeda-beda bergantung pada negaranya.
Di Indonesia sendiri Hari Guru dirayakan setiap tanggal 25 November. Pada hari ini banyak orang utamanya para siswa yang memberikan gurunya hadiah ataupun cendera mata.
Atas hal ini anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Syafruddin mengucapkan selamat hari guru nasional, disamping itu dirinya juga memberikan beberapa tanggapan mengenai kesejahteraan guru di Indonesia.
Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Kaltim itu, menyinggung kesejahteraan guru yang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) tidak dinaikkan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Kesejahteraan guru harus ditingkatkan meskipun saya kecewa berat, Pemprov tidak berlaku adil terhadap guru khususnya SMA dan SMK di kaltim, karena ASN lain mendapatkan kenaikan TPP, namun guru tidak mendapat kenaikan apa-apa,” kata Syafruddin saat di hubungi, Jumat (24/11/2023) kemarin.
Legislator Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa serta memiliki pekerjaan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Padahal guru adalah abdi negara yang tanpa lelah mendidik anak bangsa dibanding ada Sekretaris Daerah (Sekda) yang pekerjaannya mudah dan relatif ringan. Sekda, ada mendapat Rp 99 juta tiap bulan, padahal kinerja mereka tidak jelas dan apa ukuran keberhasilannya,” ungkapnya.
“Sedangkan guru jelas indikatornya. Kalau guru nggak sungguh-sungguh mendidik anak bangsa, maka pupuslah harapan untuk keberlanjutan pembangunan dan kemajuan bangsa dan daerah,” pinta pria kelahiran Bima NTB itu.
Lanjut kata dia, guru adalah penopang kecerdasan generasi untuk mengisi pemimpin di negeri ini, tapi pemerintah mengabaikan aspek kesejahteraan guru.” sekali lagi saya kecewa atas ketidakadilan ini,” tegasnya.
Dengan dasar kurangnya kesejahteraan di Kaltim, Ketua DPW PKB Kaltim itu meminta Pemprov menaikkan TPP kepada guru.
“Pemprov harus peka terhadap kesejahteraan mereka (guru). Kesejahteraannya harus terpenuhi, karena beban kerja mereka sangat berat. Gurulah penentu masa depan bangsa. Karena mereka yang mencetak generasi-generasi yang handal dan cerdas,” tutupnya. (adv/dprd)