Masyarakat Minta Ada Program Lanjutan Tentang PUSPAGA, Dinas P3AKB ; Anggaran Terbatas

Pencegahan Pernikahan Anak Usia Dini menjadi tema pada kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang, di Balai Pertemuan Kelurahan Tanjung Laut Indah, Selasa pagi (3/9/2024). (dok: katasatu)

KALTIMKATASATU – Pencegahan Pernikahan Anak Usia Dini menjadi tema pada kegiatan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA), yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Bontang, di Balai Pertemuan Kelurahan Tanjung Laut Indah, Selasa pagi (3/9/2024).

Salah satu peserta pada sosialisasi tersebut menyampaikan pandangannya atas materi genetika yang disampaikan oleh pemateri. Menurutnya, materi genetika sangat penting untuk disosialisasikan secara luas.

Bacaan Lainnya

“Tidak cukup hanya di ruangan ini dengan kapasitas yang masih sangat terbatas. Agar kiranya Bapak Kadis bisa mengadakan sosialisasi ini lebih lanjut dengan masyarakat yang langsung diedukasi oleh ibu (Eva Dipanti),” ucap seorang peserta perempuan.

“Karena kalau kami yang langsung menyampaikan ke sekitar tentang materi ini rasanya tidak mungkin, karena keterbatasan dan kapasitas,” sambungnya.

Sosialisasi tersebut menghadirkan Direktur Golda Institute, Eva Dipanti sebagai narasumber tunggal.

Sanggahan itu disambut baik oleh peserta lainnya termasuk Eva sendiri. Menurut Eva, hal itu merupakan cara yang lebih efektif mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya dalam mendorong peningkatan kualitas SDM terkait dengan ilmu genetika.

Menanggapi hal tersebut, Kepala DP3AKB, Eddy Foreswanto mengungkapkan apresiasinya atas masyarakat dan narasumber.

Terkait inisiasi pengadaan sosialisasi yang lebih meluas dari masyarakat, dirinya mengaku menyambut baik. Namun, dia membeberkan keterbatasan anggaran menjadi salah satu kendala teknis yang membuat DP3AKB belum memungkinkan menggelar sosialiasi dengan jangkauan yang lebih luas.

“Mudah-mudahan tahun depan bisa sebulan dua kali tiga kali supaya ilmunya juga bertambah dan ini juga menjadi diskusi publik,” pungkas Eddy. (Adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *